Senin, 10 Oktober 2011

hoii..hoii

Bismilah..

Mobil pun terparkir di halaman depan SMA Negeri itu, SMA yang baru pertama kali gue injaki karena emang gue baru pindah dari sebuah pesantren di daerah ciampea..

Bingung.. begitu turun dari mobil gue bingung, ga percaya kalo gue udah pindah sekolah dan diterima di SMA ini..
Masih pake seragam putih lengan panjang, lengkap dengan celana SMA nya. Gue, ibu, dan bapak gue mulai menjelajah halaman depan sekolah..

Dari kejauhan gue lihat dua sosok pemuda –ciyee- yang satu namanya Hazmi rumahnya di cibinong dia berangkat ke sekolah naik angkot waktu itu, wew dari cibinong ke smansa naik angkot berapa lama coba =,=
Yang satu lagi rumahnya di daerah kemang, deket parung gitu, pemuda ini juga naik angkot buat berangkat sekolah..
Dan karena gue tinggal di bogor sebatang kara, gue nanya nanya tempat kosan di deket sekolah ke dua pemuda ini.. tapi ga ada yang cocok buat gue..

Awal mula di smansa..
Ada yang namanya Dewan Keluarga Masjid Arrahmah..
Bukan ketidaksengajaan gue ikut dalam keanggotaan ini, awalnya agak bingung juga..
Buat apa gue disini? Karena gue anak baru, gue pun dapet temen temen baru yang kebanyakan care sama gue, salah satunya si pemuda ini..

PODS, yap Pekan Orientasi Dakwah Sekolah..
Semacam pelatihan untuk membekali kami agar kuat buat berdakwah di smansa ini..
Dan secara kebetulan gue ditunjuk sebagai BPH dalam organisasi ini, dan lagi lagi gue bersama pemuda yang waktu itu gue kenal secara singkat di halaman depan smansa..
Kerja sama bareng pemuda ini? Hmm  bismillah buat keberlangsungan dakwah di smansa ini..

DKM Arrahmah..
Yak, namanya juga DKM, pastinya grup musiknya pun ga jauh jauh dari musik religi haha
Karena emang masa muda gue dulu dihiasi dengan tim nasyid, akhirnya gue direkrut sama pemuda ini buat masuk di tim nasyidnya..
NFS, Nasyid For Smansa.. oke itu nama yang unik hha –piis-
Dan secara kebetulan lagi, gue ditunjuk jadi basis tim ini, padahal tadinya basis tim ini adalah si pemuda ini, hmm ga tau kenapa pemuda ini ngasih posisi ini ke gue.. walaupun pada akhirnya tim nasyid kita ujung ujungnya sukses!! Sukses menampilkan penampilan kurang memuaskan di smansa, dan juara harapan di SMAN 7 (berharap juara maksudnya)
Dan akhirnya tim kami ganti nama menjadi: MEMOAR.. nama yang keren, tapi gue lupa apa singkatannya :D

Keseharian gue bareng pemuda ini di smansa,
Karena emang kerjaan kami sebagian besar sama, oke untuk bagian ini gue juga bingung..
Maksudnya sama sama belajar, sama sama di DKM, sama sama ngisengin orang –becanda-
Akhirnya kami sering jadi penunggu masjid, bahkan ga jarang gue, pemuda ini, dan si Basith jadi siswa yang pulang paling terakhir karena emang keasyikan nongkrong di masjid..
Kadang sambil nunggu liqo, kami sering berkonsolidasi atau sekedar ngebicarain orang haha..

Liqo..
Ada yang ga tau liqo itu apa? Bahasa Jepangnya itu halaqoh, bahasa Zimbabwenya itu mentoring.. oke untuk yang satu ini gue akui ngaco
Liqo, awalnya gue liqo sama temen temen kampus angkatan 45, karena emang kosan gue deket kampus IPB..
Tapi di pertengahan perjalanan keliqoan gue, pemuda ini ngajakin supaya gue gabung sama liqoan dia.. hmm mungkin karena pemuda ini takut kalo ilmu gue lebih tinggi darinya –oke yang ini gue ngaco lagi-
Dan..
Yeah, gue menemukan kehidupan gue!! Haha oke ini lebay, tapi emang bener, liqo sama pemuda ini dan kawan kawannya sedikit lebih nyambung emang..
Dan akhirnya sampe sekarang pun gue masih liqo dan harus tetep liqo sama lingkaran kecil bersama pemuda ini..

Annaba..
Bukan awal surat di juz 30, tapi ini adalah suatu acara di smansa yang bertujuan untuk meningkatkan ukhuwah di antara kelas XI terutama ukhuwah islamiyah..
Hubungannya apa sama pemuda ini? Yap ternyata beliau lah yang jadi ketua panitianya, bayangin coba.. ini adalah satu satunya kepanitiaan di smansa dengan jumlah panitia terbanyak, bisa bayangin gimana ngurusinnya? Oke gue juga bingung..
Yaah kalo gue ceritain gimana serunya annaba, kayaknya lama banget dah..


Yak!! Mungkin itu sekilas perjalanan gue bersama pemuda ini..
Awalnya gue sempet mikir bakalan misah sama pemuda ini pas tau kalo dia keterima di departemen biologi Universitas Indonesia..
Tapi..
Siapa yang menyangka kalo pemuda ini bakal melepas UI dan lebih memilih IPB sehingga kami masih bisa terus berjuang bersama dan memanjangkan tali ukhuwah ini..
..






















 Selamat milad, akhi..
Barakallah..
Semoga dengan milad ini jadi pemicu bagi antum untuk terus berkarya..
Semoga bisa jadi sosok yang terus menginspirasi orang lain..
Semoga Allah senantiasa menjagamu..
Semoga.. semoga.. semoga..





Ah iya..
Ada lagi..

Kami sama sama berjuang di dua tempat, kampus dan sekolah..
Badan Eksekutif Mahasiswa dan Forkom Alim’s
Berjuang untuk kebangkitan dakwah kampus dan sekolah..
Antara ketua BEM TPB dan PSDM
Antara Keorganisasian dan Mentoring dan Kederisasi..
Sulit..
Tapi kami akan terus berjuang..
Bismillah.. fi ‘amanillah











Kastil Alfath, 11 Oktober 2011
Teruntuk Qiyamuddin Robbani..

Rabu, 05 Oktober 2011

Aktivis Dakwah Kampus dan Romantismenya

 Dua tahun silam, masih teringat tajam kisah perjalanan sekelompok manusia ‎yang mewakafkan dirinya untuk umat. Kisah manusia pilihan yang hidup untuk memperbaharui peradaban.
Mereka dipersatukan sejak awal masuk kampus, namun ada juga yang datang kemudian. Mereka belajar bersama, mereka berjuang sama, mereka bergerak bersama, dalam satu cita, Islam.
Perjalanan dakwah tak selamanya dihiasi ukhuwah yang indah, kadang adakalanya timbul pertengkaran kecil, kadang hadir cinta dan persahabatan yang kekal. Semua kejadian, semua problema, semua konflik antar aktivis dakwah, bukan menandakan dakwah menghancurkan ukhuwah, justru dakwah ini telah mempererat ukhuwah.
Di tengah perjalanan masa perkuliahan, ketika tanggung jawab dan amanah sudah waktunya diberikan, mereka pun dengan semangat memilih jalan masing-masing, ada yang memilih jalur siyasah ( BEM) , LDK, DKM, Himpunan, dan lembaga-lembaga lainnya baik yang internal ataupun eksternal.
Sejak saat ini, mereka mempunyai tugas dan peran yang berbeda, meskipun tetap berada pada halaqah yang sama.
Roda perjalanan pun berputar seiring jaman. Berbagai masalah dan konflik mulai berdatangan. Inilah ujian keimanan dan tujuan kita dipertemukan dengan tarbiyah.
Ketika ukhuwah mendapat ujian, mulailah timbul ketidakpercayaan, ketika agenda-agenda dakwah berantakan dan saling bertabrakan, mulailah mereka saling menyalahkan. Ketika banyak tantangan dan ujian, tidak sedikit mereka berjatuhan, mundur lantas menghilang dari pentas dakwah.
Ketika halaqah, yang seharusnya menjadi ajang untuk konsolidasi, memperbaiki dan menyatukan arah dakwah, digunakan sebagai ajang perdebatan, halaqah yang biasanya dipenuhi cinta dan ketenangan, berubah menjadi tangis dan kekacauan.

Perbedaan yang sebenarnya kecil, bisa berubah menjadi besar dan berujung konflik antar lembaga dalam menentukan arah dan strategi dakwah.
Namun sekali lagi, ini bukanlah kehancuran, karena pada hakikatnya, ini adalah proses menuju kedewasaan dalam mengelola perbedaan.
Dakwah kampus memang memiliki keunikan, dinamis dan memiliki kompleksitas yang sangat tinggi. Maka, tidak heran jika permasalahan dan tantangan juga tinggi dan beragam. Namun, di sinilah letak dari proses pembelajaran, pendewasaan dan persiapan yang matang sebelum terjun ke masyarakat.
Pertengkaran kecil itu akan menjadi kenangan yang sulit dilupakan, menjadi perekat yang sangat kuat dalam persaudaraan. Menjadi sebuah kerinduan.
Dan akhirnya, kelulusan seakan menjadi akhir dari perjalanan, mereka mulai berpisah, ada yang tetap istiqamah melanjutkan dakwah dan tarbiyahnya, baik di kampus atau di masyarakat, namun ada juga yang berhenti dari dakwah dan tarbiyah, dan memilih jalannya sendiri.
Itu semua pilihan, yang pasti romantisme dakwah kampus telah membuat mereka dewasa, mempererat ikatan hati mereka, mengekalkan cintanya, bertemu dalam ketaatan, bersatu dalam perjuangan.
Semoga Allah membimbing, memberi keistiqamahan dalam langkah mereka, dalam jalan mereka, mengekalkan cinta mereka, memberikan azam dan tekad dalam dakwah dan tarbiyahnya, dan mempersatukan mereka di dunia dan di surgaNya.



Dakwah tak akan mati, tapi kita akan mati.
Kita akan mati sebagai pengemban Dakwah atau Mati sebagai beban bagi Dakwah?
Bergerak, dan terus bergerak, untuk kebangkitan Dakwah Kampus.

sumber: dakwatuna.com

Sabtu, 01 Oktober 2011

Vixionku Sayang, Vixionku Malang

Terjdi kehilangan mtor Vixion bernomr polisi B 3886 NEM. Mohon bntuan, lihat disekitarnya, kalau menemukan Harap sgera hub:
085780535551 (a.n nazir/osi agb47)
.tk
 
Hmm mugkin udah pada denger ceritanya juga ya..
Tepat kamis pekan lalu motor gue yang udah hampir 2 tahun itu hilang, tepatnya tanggal 22 September 2011 yang lalu..
Sebenernya ga ada firasat apa apa sih, Cuma hari ini agak ga produktif aja soalnya hari kamis itu Cuma kuliah dari jam 8-12.00 dan gue Cuma masuk mata kuliah kedua..
Abis solat zuhur di alhur, istirahat sebentar bercengkrama bareng temen-temen, sekitar jam 14.00 balik ke kosan tercinta karena di kampus udah sepi,
Bangun dari tidur siang jam 16.30 langsung bersih  bersih dan bersiap menuju kampus lagi karena emang ada rapat lagi buat ngebicarain magang BEM TPB..
Sampe kampus jam 17.15, niat ke atm sebentar buat ngambil uang dan ternyata atm nya penuh, jadilah gue langsung ke SC..
Kondisi SC waktu itu riweuh, karena lagi ada Reds Cup, dan pada parkir di SC –pada nyari gratisan- jadilah gue parkir motornya agak ke dalem karena takut ngeganggu motor yang mau keluar nantinya. Sipp parkir di depan sekret DPM KM sudah cukup aman yak..
Langsung menuju sekret tercinta, buka laptop, nyiapin agenda, dan setel musik :D

Abis magrib, tepatnya jam 18.30an terjadi percakapan singkat antara gue dan Malindo

Malindo: Shi, pinjem motormu dong, boleh ga?
Gue: mau kemana, Mal?
Malindo: saya jam 19.15 mau ada kumpul fateta, sekarang mau cari makan dulu, laper nih..
Gue: ooh yaudah pake motor ane aja *sambil nyerahin kunci*